logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Thomas Lembong Sebut Prestasi 5 Tahun Jokowi-JK Lumayan

Thomas Lembong Sebut Prestasi 5 Tahun Jokowi-JK Lumayan
Masa jabatan kabinet kerja Joko Widodo (Jokowi) jilid I tinggal hitungan hari. Selanjutnya, Jokowi akan melanjutkan pemerintahan jilid II. Prestasinya disebut lumayan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong.

Lembong mengatakan, dalam beberapa hari ini dirinya merenungkan prestasi, kegagalan, kekeliruan, hingga PR dari pemerintahan pimpinan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) periode 2014-2019.

"Mengingat 5 tahun terakhir kondisi global cukup sulit, saya sebenarnya cukup puas. Yah lumayanlah dengan prestasi-prestasi kita," ujar Lembong di sela acara Trade Expo Indonesia, di BSD, Kamis (17/10/2019).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang menarik bagi investor dunia saat ini.

"Hampir semua survei, Indonesia selalu masuk top 5 destinasi Investasi di dunia yang paling prospek. Minimum top 7 tapi hampir semuanya top 5," ujarnya.

Harus diakui Indonesia masuk dalam stagnasi ekonomi. Walaupun masih positif, namun ekonomi Indonesia tak jauh dari 5% pertumbuhannya.

Menurutnya, ada dua sektor yang menyelamatkan investasi langsung dari luar negeri. Hal ini membuat ekonomi terjaga dan positif. Foreign direct investment (FDI), secara langsung juga menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia. FDI salah satu penopang geliat ekonomi selain ekspor-impor, konsumsi dalam negeri dan belanja pemertintah (APBN).

"Dalam periode pertama Presiden Jokowi ada 2 sektor yang menyelamatkan FDI, pertama sektor pengolahan industri smelter, kedua sektor e-commerce dan ekonomi digital. Arus modal ke e-commerce deras sekali," kata Lembong.

Ia mengatakan ada fenomena yang cukup mendadak, hanya dalam 3-4 tahun terakhir ada tren FDI ke perusahaan-perusahaan startup unicorn. Sehingga bisnis startup meloncat akibat arus modal dari sebelumnya hampir tak ada.

"Sekarang 15-20% dari total FDI kita setiap tahun. Dan Indonesia sudah jadi tuan rumah yang unicornnya melebihi jumlah unicorn di Eropa," paparnya.

Selain itu, sektor yang sudah mulai dan akan menjadi penggerak lainnya adalah pariwisata dan lifestyle. Ini sejalan dengan sektor pariwisata secara global lebih tinggi pertumbuhan dari pada ekonomi dunia secara umum.

"Jadi wisata benar benar booming terutama dimotori oleh terus bergabungnya kelas menengah, global middle clash. Salah satu fenomena yg bisa diprediksi begitu orang naik kelas, terutama yang membedakan adalah lifestyle," katanya.

Menurut Lembong, Presiden Jokowi sendiri terus mengikuti dan mendorong ekonomi digital. Ia bercerita dalam beberapa kesempatan, Jokowi menceritakan soal perkembangan teknologi.

"Presiden Jokowi sendiri gila gadget, passion mengikuti teknologi. Kita pernah nonton sambutan beliau mengenai Tesla, Space X, tentu kabinet mengikuti sehingga Indonesia menikmati sebuah suasana politik, kebijakan yang sangat pro teknologi," kata Lembong.

Di sisi lain, pemerintah telah membuat sebuah Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). Ini merupakan terobosan baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

Namun dalam implementasinya, ternyata masih kacau. Kenapa?Lembong bilang, OSS merupakan salah satu dari upaya pemerintah yang paling ambisius dan berdampak luas.

"OSS Ini sekarang sudah di BKPM dan bertanggungjawab atas implementasi dan operasional," katanya.

"Harus kami akui peluncuran-nya cukup berantakan dan sekarang pun masih banyak kesulitan, tantangan dari OSS," imbuh Lembong

Menurutnya, sistem yang dibangun ini memang harus membuat pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi satu. Secara online hal ini bisa dilakukan.

"Kita harus akui tantangan saat ini adalah adalah eksekusi dan implementasi. Saya kira kebijakan sudah semakin benar, semakin modernisasi. Tantangan adalah eksekusi dan implementasi di lapangan," jelasnya.