logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Catat! 2024 Listrik Antar Pulau di RI Bakal Tersambung

Catat! 2024 Listrik Antar Pulau di RI Bakal Tersambung
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan jaringan listrik atau transmisi listrik antar Pulau di Sumatra, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi bisa tersambung pada tahun 2024 mendatang.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto menjelaskan, salah satu program energi nasional ke depan adalah Indonesia akan lebih banyak membangun jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan.

"Itu lebih banyak porsinya, dibanding untuk pembangkit. Karena kita pernah kelebihan listrik khususnya pada pandemi 2020. Sehingga program utama adalah pembangunan infrastruktur antar pulau di Indonesia," jelas Djoko kepada CNBC Indonesia, Senin (7/2/2022).

ADVERTISEMENT
Image parallax1

SCROLL TO RESUME CONTENT


"Sampai 2024, di dalam grand energi nasional kita, itu nanti Sumatra akan terhubung, Jawa terhubung, Kalimantan juga demikian. Serta Indonesia Tengah dan Timur. Setelah 2024, itu nanti antar pulau akan terhubung," kata Djoko melanjutkan .
Pilihan Redaksi

6 Perusahaan RI Bakal Ekspor Listrik ke Singapura, PLN Juga?
RI Akan Ekspor Listrik ke Singapura, Begini Caranya!
Tak Hanya Singapura, RI Impikan Ekspor Listrik ke Negara Ini

Sehingga, apabila terjadi kekurangan listrik pada satu wilayah di pulau di Indonesia, bisa saling transfer atau transmisikan listriknya ke daerah-daerah yang kekurangan listrik.

Djoko tak menampik, saat ini Indonesia khususnya di Kalimantan Utara impor listrik masih terjadi.

"Kita saat ini masih impor listrik sedikit di Kalimantan Utara dari Singapura, karena memang jaringan transmisinya antar pulau ini rencananya baru akan terkoneksi setelah 2024," jelas Djoko.

Sebagai gambaran, sistem kelistrikan Indonesia saat ini tidak terhubung ke semua wilayah Indonesia, dikarenakan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Oleh karena itu, ketersediaan listrik di antar pulau tidak sama rata. Di Pulau Jawa, Sumatra dan Bali misalnya terjadi over supply listrik, sementara pulau-pulau yang ada di Timur Indonesia mengalami kekurangan pasokan listrik.

Upaya pemerintah Indonesia untuk menyeimbangkan supply dan demand listrik tentunya tidak tergantung pada ekspor listrik semata, namun lebih kepada peningkatan pertumbuhan kawasan industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penggunaan teknologi yang efisien, serta mendorong penggunaan peralatan yang berbasis listrik, seperti kompor listrik, dan kendaraan listrik.

Selain itu, interkoneksi kelistrikan antar pulau ini bisa mendorong percepatan pembangunan energi baru terbarukan di Tanah Air, termasuk untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini juga tengah merampungkan aturan mengenai transmisi listrik, yang mana pihak swasta bisa ikut mengembangkan transmisi tersebut.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menjelaskan payung hukum untuk aturan transmisi listrik oleh perusahaan swasta akan dirampungkan di tahun ini.

"Regulasi saat ini sedang menyiapkan pemanfaatan jaringan tenaga listrik melalui skema perusahaan swasta, termasuk untuk lintas negara ini," jelas Ida kepada CNBC Indonesia, Senin (7/2/2022).

"Itu yang sedang kita siapkan, bagaimana PLN dan swasta bisa berkontribusi bersama-sama dalam penyiapan jaringan. Khususnya lintas negara dan kita siapkan peraturan dan skemanya," kata Ida melanjutkan.

Regulasi untuk perusahaan swasta bisa masuk ke dalam bisnis transmisi listrik ini, kata Ida ditargetkan bisa selesai pada Semester I-2022 ini.

"Secepatnya di 2022, kalau bisa di Semester pertama, dan kita akan percepat penyelesaiannya," jelas Ida.