News Update Perang dagang bisa bawa harga tembaga ke bawah US$ 6.000 pekan ini
News

Perang dagang bisa bawa harga tembaga ke bawah US$ 6.000 pekan ini

Perang dagang bisa bawa harga tembaga ke bawah US$ 6.000 pekan ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya komoditas yang terkena dampak negatif dari eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, juga teras pada pergerakan harga komoditas tembaga.

Berdasarkan data Bloomberg, per Jumat (10/5), harga tembaga berhasil bangkit naik 0,39% ke level US$ 6.126 per metrik ton. Padahal, pada perdagangan sebelumnya (9/5), harga tembaga sempat anjlok 0,75% ke level US$ 6.102 per metrik ton.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, meskipun tembaga sempat mengalami penguatan, namun secara keseluruhan, harganya cenderung masih akan tertekan. Tidak lain tidak bukan, sentimennya masih berasal dari negosiasi perang dagang.

"Memang harga tembaga Jumat (10/5) cukup bagus, tapi kemungkinan besar dalam transaksi malam ini masih akan terkoreksi (13/5)," jelas Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (13/5).

Menurutnya, dalam dua pekan ke depan akan ada banyak data ekonomi yang akan mempengaruhi sentimen harga tembaga. Di antaranya, rilis kinerja industrial China yang diprediksi mengalami penurunan, begitu juga data perekonomian Jerman yang diyakini akan turun.

Hal tersebut, sekaligus mengindikasikan bahwa ekonomi negara anggota Uni Eropa akan mengalami penurunan, dan secara keseluruhan ekonomi UE akan stagnan.

Ditambah lagi, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral AS (The Fed) dalam waktu dekat bakal melakukan pertemuan untuk membahas dampak kesepakatan perang dagang bagi negara dan ekonomi global.

Dengan perkiraan bahwa ekonomi AS tumbuh membaik, Uni Eropa dan China justru memburuk, ini memungkinkan bagi indeks dollar AS untuk semakin perkasa. Akibatnya, sebagian besar harga komoditas akan jeblok, termasuk tembaga.

Ibrahim mengungkapkan bahwa sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) juga memberikan sinyal jika perang dagang tidak mencapai sebuah kesepakatan, maka imbasnya akan ke kinerja ekonomi global.

"Dengan begitu, harga tembaga relatif mahal karena terimbas penguatan indeks dollar AS. Sehingga banyak pelaku pasar yang saat ini melakukan taking profit dan harga tembaga berpotensi kembali ke bawah US$ 6.000 per metrik ton," ujarnya.

Secara teknikal, bollinger bands dan moving average 40% masih di atas bollinger tengah, artinya masih ada harapan untuk naik. Namun, dilihat dari stochastic, MACD dan RSI yang notabennya 60% negatif, ini mengindikasikan kemungkinan besar tembaga pekan ini akan mengalami penurunan.

Untuk itu, Ibrahim memperkirakan harga tembaga akan bergerak pada kisaran US$ 6.000 per metrik ton hingga US$ 6.130 per metrik ton. Sedangkan untuk sepekan diperkirakan berada pada kisaran support US$ 5.850 per metrik ton, sedangkan resistance di level US$ 6.130 per metrik ton.

"Investor derivatif direkomendasikan untuk taking profit atau sell saat ini, sedangkan bagi mereka yang berinvestasi di saham sektor tembaga, baiknya wait and see menanti keputusan pertemuan perang dagang di Beijing pekan ini," sarannya.

Ibrahim pun tidak menampik, saat negosiasi perang dagang berhasil mencapai kesepakatan di pekan depan, tidak menutup kemungkinan bagi harga tembaga untuk kembali berfluktuatif.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT