News Update LIPI Jadi Koordinator Riset Baterai dan Kendaraan Listrik Nasional<br>
News

LIPI Jadi Koordinator Riset Baterai dan Kendaraan Listrik Nasional

' />
Pemerintah menunjuk Lembaga Ilmu Pengetahuna Indonesia alias LIPI sebagai koordinator riset pengembangan baterai dan kendaraan listrik nasional. Targetnya, pada 2024 Indonesia sudah menguasai teknologi untuk bus listrik ukuran sedang. Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, sasaran lainnya adalah memproduksi kendaraan listrik tanpa sopir atau otonom.

“Untuk penumpang satu dan dua orang, tidak perlu ada pengemudi, tapi memakai kontrol dan sistem cerdas,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (30/11). Mobil otonom ini rencananya akan beroperasi khusus di kawasan tertutup. Dalam menggenjot electric vehicle (EV), perlu peninjauan awal mengenai ukuran kendaraan. Setelah itu, baru proses pengembangan baterai, stasiun pengisian, dan sistem kontrol.

Jokowi Akan Terbitkan Aturan Perdagangan Karbon Awal Desember 2020 Laksana menyebut pengembangan bus listrik ukuran sedang atau besar masih membutuhkan waktu. Tahun depan targetnya adalah pengembangan mobil otonom dan kendaraan listrik yang dapat dipakai di kawasan tertentu. “Misalnya, di kebun raya, perkantoran, dan sebagainya. Bukan jalan umum,” ujarnya. LIPI juga sedang mengembangkan motor listrik dari material magnet. Nantinya, teknologi ini dapat diaplikasikan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mencoba mengolah dan memanfaatkan limbah-limbah untuk mendapatkan material neodymium. Bahan ini sebagai pembuat magnet permanen yang diperlukan dalam pengembangan kendaraan listrik. Pengembangannya saat ini masih berjalan. “Indikasinya sudah sangat baik. Kalau jadi, kami dapat bekerja sama dengan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Peluang Jadi Produsen Baterai Lithium-Ion Peluang Indonesia menjadi produsen baterai lithium-ion terbesar di dunia memang cukup terbuka lebar. Salah satu bahan bakunya, yaitu nikel, cukup melimpah. Negara ini memiliki cadangan komoditas tambang itu yang terbesar di dunia. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total produksi nikel di dunia pada tahun lalu berada di angka 2,6 juta ton.

Sementara secara global, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia dengan menghasilkan 800 ribu ton. Puncak produksi olahan nikel terjadi pada tahun lalu. Kementerian ESDM mencatat produk olahannya mencapai hampir 2 ton. Angka ini melebihi target 860 ribu ton karena ada tambahan produksi dari pabrik pemurnian atau smelter PT Virtue Dragon di Konawe, Sulawesi Tenggara, yang menghasilkan 745 ribu ton.

Jumlah smelter nikel di Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan pabrik pemurnian mineral lainnya. Selain Virtue Dragon dari Tiongkok, pemilik lainnya adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Vale Indonesia, PT Fajar Bhakti, PT Sulawesi Mining Investment, PT Gabe, PT Cahaya Modern, PT Indoferro, PT Century Guang Ching, PT Titan, PT Bintang Timur, dan PT Megah Surya Pertiwi.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan pengembangan industri baterai perlu mendapat jaminan pasokan bahan baku utamanya. Indonesia merupakan penghasil nikel dan kobalt tapi tidak memiliki lithium. "Negara terdekat yang memproduksinya adalah Australia," ujarnya pada pekan lalu.

Pemerintah juga perlu menyiapkan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang akan menyerap produksi baterai lithium. Penyerapannya tak cukup hanya untuk kendaraan berpenumpang roda empat, tapi juga bus dan kendaraan roda dua. Jaminan permintaan pasar ini akan memberi kepastian pada sektor hulu (tambang nikel) hingga hilirnya (pabrik baterai). Reporter: Verda Nano Setiawan

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "LIPI Jadi Koordinator Riset Baterai dan Kendaraan Listrik Nasional" , https://katadata.co.id/sortatobing/ekonomi-hijau/5fc4d9e917215/lipi-jadi-koordinator-riset-baterai-dan-kendaraan-listrik-nasional
Penulis: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT