Awal Februari, Lima Tungku Smelter VDNI Mulai Beroperasi
Kabarkendari.com – PT Virtue Dragon Nikel Internasional menargetkan lima tungku smelter yang tengah dibangun dapat beroperasi pada februari 2017.
Direktur VDNI Rudi Rusmadi mengatakan, satu tungku sudah siap dioperasikan. Tinggal empat tungku lagi yang sementara dikerjakan oleh tenaga kerja asing Tiongkok itu.
“Kita pastikan, Februari sudah selesai lima tungku dan siap beroperasi,” ungkap Rudi Rusmadi saat ditemui di lokasi PT VDNI, Jumat 6 Januari 2017.
Rudi mengaku, ada sebanyak 15 tungku yang dioperasikan dalam tahun ini. Namun, untuk memastikan pengerjaan 10 tungku itu, diperkirakan sampai Mei 2017.
“Kita akan maksimalkan dan akan mempercepat pengerjaanya agar segera dimanfaatkan,” jelasnya.
PT VDNI berdiri di atas 500 haktare. Namun, yang baru dimanfaatkan seluas 100 haktare.
Rudi mengatakan seluruh tungku ini dikerjakan oleh TKA asal Tiongkok. Alasan mempekerjakan TKA ini karena seluruh bahan yang didatangkan berasal dari negeri tirai bambu itu. Jumlah TKA asal Tiongkok yang bekerja di VDNI sebanyak 942 orang.
“Kalau kita pekerjakan TKA kita, belum bisa kerjakan. Sehingga, kita butuh tenaga teknis yang lebih tahu,” paparnya.
Menurut dia, bila tenaga kerja lokal yang menangani pekerjaan maka diperkirakan baru akan rampung pada beberapa tahun kedepan. Padahal, perusahaan menginginkan pengerjaan tungku secepatnya diselesaikan.
“Kalau tenaga kerja lokal, kita harus lihat gambar dulu. Kalau TKA, mereka langsung cepat selesaikan karena sudah hafal model dan caranya,” bebernya.
Untuk itu, kata Rudi, pengerjaan TKA, tidak ada alasan. Semua yang bekerja di perusahaannya, telah mengantongi Visa kerja, bukan visa kunjungan seperti yang diberitakan selama ini.
“Kita terus perbaharui dan mengecek visa mereka. Seluruh TKA yang bekerja di sini, legal dan memiliki dokumen yang jelas,” tuturnya.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.