Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong efisiensi energi industri baja lokal sebagai salah satu upaya peningkatan daya saing industri di era global.
Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT, Rudi Nugroho menyatakan BPPT mendorong pelaku industri untuk melakukan perbaikan secara mandiri terkait dengan upaya peningkatan daya saing industri baja lokal. Tak hanya itu, namun juga meningkatkan sumber daya manusia di sektor tersebut.
"Efisiensi energi di industri baja. Industri baja dianggap berperan sentral dalam pembangunan yang dilakukan Indonesia. Namun di sisi lain industri baja juga merupakan emiter gas rumah kaca yang besar," papar Rudi, seperti dilaporkan dalam Bisnis.com, Kamis (19/5).
Komite Standarisasi The Indonesian Iron & Steel Association, Basso Makkahanap menyebutkan tantangan pelaksanaan penghematan energi industri, efisiensi energi merupakan kata kunci bagi industri baja nasional.
Setelah babak belur pada dua tahun terakhir, kinerja positif ditorehkan PT Antam (Persero) Tbk pada tahun buku 2016. Perusahaan pertambangan itu berhasil meraih untung Rp 65 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut, persoalan PT Freeport Indonesia sudah selesai. Menurut dia tidak ada lagi negosiasi karena Freeport memang harus ikuti aturan pemerintah.
Kegiatan ekspor para perusahaan pertambangan sudah dibuka. Namun, sampai saat ini pembentukan tim verifikator indpendent sebagai pengawas pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (ESDM) belum juga dibentuk.