Bandara Soetta Tanggerang akan Dilengkapi “Power Plant”
Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) akan melengkapi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang dengan power plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 60 MegaWatt (MW).
Pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik akan diberikan kepada PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Hari ini ketiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut menandatangani kerja sama untuk pengembangan tersebut.
PGN akan memasok kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik tersebut, sementara WIKA akan melakukan proses pengadaan jasa konsultan, penyusunan feasibilty study, dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya. Sedangkan AP II yang merupakan pengelola Bandara Soetta akan menjadi pengguna utama dari produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTG tersebut.
“Mahalnya biaya listrik di bandara makanya kita berpikir ada power plant sendiri,” ujar Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Pontas Tambunan, seperti dilaporkan dalam Analisadaily.com, Kamis (12/5).
Belakangan ini, pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan pertambangan besar marak terjadi. Setelah PT Freeport Indonesia merumahkan karyawan, ada kabar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berencana memangkas jumlah karyawan.
CEO Freeport McMoran Richard Adkerson kembali datang ke Indonesia. Orang nomor satu di Freeport menyambangi kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kamis (4/5/2017) sore guna memulai perundingan dengan Pemerintah Indonesia terkait kelanjutan izin operasi dari PT Freeport Indonesia (PTFI)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan selesainya permasalahan terkait Freeport Indonesia. Menurutnya, tak ada lagi negoisasi buat perusahaan asal Amerika itu, semuanya sesuai dengan aturan yang ada.