News Update Dampak Relaksasi Ekspor, 11 Smelter
News

Dampak Relaksasi Ekspor, 11 Smelter 'Gulung Tikar'

Dampak Relaksasi Ekspor, 11 Smelter
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 12 perusahaan smelter nikel dalam negeri 'megap-megap' usai implementasi relaksasi ekspor setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Bahkan, 11 smelter nikel lainnya telah gulung tikar. Itu artinya, secara keseluruhan, 23 smelter nikel terkena imbas aturan main baru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau sebanyak 92 persen dari total smelter sebanyak 25 perusahaan. Artinya, cuma dua smelter saja yang masih beroperasi baik hingga saat ini.

"Dari yang tutup, kebanyakan enggan diekspos, karena mereka gengsi kalau mau tutup. Sebagian masih ada urusan dengan perbankan, sebagian lainnya tak mau diumumkan, karena takut ada gejolak dengan karyawan," tutur Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonatan Handojo, Kamis (20/7).

Ia melanjutkan, rontoknya industri smelter dikarenakan harga nikel terperosok cukup dalam setelah pemerintah mengumumkan pelonggaran ekspor. Alhasil, biaya produksi nikel olahan lebih tinggi ketimbang harga jualnya.

Saat ini, Harga Pokok Produksi (HPP) nikel yang telah dimurnikan tercatat sebesar US$9.600 per ton untuk smelter yang dimurnikan dengan teknologi blast furnace. Selain itu, HPP untuk nikel yang dimurnikan dengan smelter listrik senilai US$9.900 per ton.

Ironisnya, harga nikel di pasaran sempat dilego di level US$8.600 per ton. Yang artinya, pelaku usaha, mau tidak mau, terpaksa menelan kerugian.

"Sekarang juga sudah menyentuh US$9.700 per ton, tapi tetap saja di bawah HPP. Ini baru bahan baku dan pendukung saja, belum dimasukkan ongkos lain, seperti bunga bank, depresiasi. Padahal, sebelum relaksasi diumumkan harga nikel masih berada di kisaran US$12 ribu per ton," ungkap Jonatan.

Fakta banyaknya smelter yang sekarat ini menciutkan nyali investor untuk melanjutkan investasinya. Tengok saja, hanya ada lima smelter yang berhasil terealisasi dari 12 smelter bauksit dan nikel yang direncanakan sejak 2015 lalu. Selain itu, dari empat smelter yang direncanakan di tahun lalu, cuma dua di antaranya yang terealisasi.

Investor smelter tersebut menyetop investasinya di Indonesia, mereka yang kebanyakan berasal dari China ini lalu mengaktifkan kembali smelter di negara asalnya. Kondisi ini dibuktikan dengan dikirimkannya ore nikel sebanyak enam kapal pada Mei 2017.

"Smelter di sini tutup. Lalu, buka lagi smelter di sana dan dapat barang mentah dan bahan baku dari Indonesia. Apa yang didapat pemerintah? Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tentu tak optimal, karena harganya saja sedang jatuh," terang Jonatan.

Menurut Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2017, pemerintah melonggarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan IUP khusus untuk mengekspor ore nikel dengan kadar kurang dari 1,7 persen. Tak hanya itu, pemerintah juga memperbolehkan ekspor ore bauksit dengan kadar lebih besar dari 42 persen asal sudah melalui proses pencucian.

Ekspor diperbolehkan asal smelter bisa dibangun dalam jangka lima tahun ke depan, membayar bea keluar khusus, dan jika izin pertambangan adalah Kontrak Karya (KK), maka perusahaan tersebut harus mengubah izinnya menjadi IUPK. (bir)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT