ESDM Optimis Target PNBP 2016 Sektor Mineral Capai Rp 30,1 Triliun
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2016 ini optimistis target penerimaan negara bukan pajak mineral dan batu bara (PNBP Minerba) yang sebesar Rp 30,1 triliun akan tercapai.
Hal tersebut seperti yang ditegaskan oleh Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono di Jakarta.
Bambang Gatot menyatakan, hingga kini, dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 12,5 triliun. “Mudah-mudahan saja sampai,” cetusnya.
Namun, tambahnya, pemerintah masih akan mengandalkan setoran royalti dari beberapa perusahaan tambang besar. Seperti Adaro, Kaltim Prima Coal, dan Freeport Indonesia.
“Mineral paling gede, lima besar untuk batu bara, seperti Adaro, BC, Arutmin,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said telah membentuk Direktorat Penerimaan Negara Minerba. Organisasi baru tersebut dipimpin Jonson Pakpahan, sebelumnya menjabat Inspektur Jenderal Kementerian ESDM.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.