Bengkulu tercatat sebagai wilayah penghasil tambang batubara, karet dan minyak kelapa sawit, ternyata menyimpan kandungan emas dalam jumlah besar. Khusunya kawasan hutan lindung Kabupaten Seluma.
Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Oktaviano mengatakan, potensi emas itu belum bisa digali karena kendala izin pinjam pakai lahan yang dikuasai Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).
"Sudah ada satu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang mengajukan izin eksplorasi, tetapi belum kami proses karena sebagian besar lahan ada di kawasan yang dikuasai negara," ujar Oktaviano, Rabu (24/8).
Pertambangan emas di lokasi hutan lindung hingga kini belum mendapatkan izin dari pemerintah pusat. Rencananya, lokasi pertambangan yang masuk dalam kawasan hutan lindung itu nantinya akan menggunakan izin pakai lahan. Saat ini, terang dia, sudah ada salah satu perusahaan yang ingin mengurus kelengkapan tersebut. Dalam arti untuk menggarap lahan menjadi pertambangan emas. (fd/ok/l6)
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.