Indonesia Optimis Menjadi Pemain Kunci dan Penentu Harga Timah Dunia
Jakarta- Chief Executive Officer of Indonesian Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Megain Widjaja mengatakan, saat ini industri timah tanah air sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan, baik dari dalam atau pun dari luar negeri. Namun dia optimis its, Indonesia bisa menjawab berbagai tantangan yang ada, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dan menjadi penentu harga timah dunia.
Ajang ITCE 2016 yang akan digelar oleh PT Bursa Komoditi dan Dervatif Indonesia atau ICDX untuk ketiga kalinya, akan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen timah dengan kualitas terbaik di dunia dan akan memberikan arah terbaik bagi para pelaku industri timah Indonesia hingga dapat memimpin industri timah dunia.
Dalam pertemuan itu juga akan mengupas berbagai tantangan industri timah Indonesia, memetakan dan memberikan navigasi yang tepat untuk kemajuan industri timah tanah air. Disebutkan, banyak sekali faktor yang mempengaruhi pembentukan harga timah dunia, seperti; produksi timah, permintaan produk timah hingga stabilitas perekonomian dunia, sehingga industri timah Indonesia dapat lebih maju dan menjadi pemimpin di dunia.
Berdasarkan data perdagangan timah di bursa sepanjang 2016, sejak Januari hingga Agustus, harga timah menunjukan tren yang positif. Disebutkan, volatilitas harga barang komoditas sangat rentan oleh perubahan dan tren ekonomi dunia. Salah satu peristiwa yang diprediksi dapat memberikan dampak signifikan terhadap pembentukan harga barang komoditas adalah keluarnya Inggris dari Uni Eropa, atau yang sering disebut Brexit. (mt/ok)
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.