News Update Ini Pesan Jokowi ke Jonan Soal Kebijakan Ekspor Mineral Mentah
News

Ini Pesan Jokowi ke Jonan Soal Kebijakan Ekspor Mineral Mentah

Ini Pesan Jokowi ke Jonan Soal Kebijakan Ekspor Mineral Mentah
Jakarta - Kebijakan relaksasi ekspor mineral mentah akan berakhir 11 Januari 2017. Lantas, keputusan apa yang akan diambil pemerintah sebelum batas waktu itu berakhir?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memberikan arahan soal kebijakan relaksasi itu saat memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, ke Istana, Kamis malam (20/10/2016). Menurut Jonan, Presiden Jokowi berpesan agar kebijakan yang diambil nantinya tidak berdampak negatif terhadap perekonomian, sekaligus tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang ada.

"Harus dicarikan jalan supaya tidak mengganggu perekonomian, tidak mengganggu kehidupan masyarakat, namun juga tetap harus mengikuti perundangan yang ada," ujar Jonan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana.

Namun, Jonan enggan merinci, kebijakan apa yang akan diambil sebelum batas waktu relaksasi ekspor konsentrat itu berakhir tahun depan.

"Ya, ini lagi dicarikan jalan. Yang tidak mengganggu iklim bisnis dan tidak mengganggu masyarakat," tutur mantan Menteri Perhubungan itu.

Dia menambahkan, besok (Jumat, 21/10/2016) akan mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima para pengusaha smelter

"Tadi saya laporkan ke Presiden, besok akan menemani Wakil Presiden menerima asosiasi pengusaha smelter," kata Jonan.

Sebagai informasi, dalam Peraturan Pemerintah nomor 1/2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, relaksasi ekspor konsentrat dibatasi sampai 11 Januari 2017.

Setelah itu hanya mineral yang telah melalui proses pemurnian yang bisa diekspor, tidak ada lagi ekspor konsentrat alias mineral setengah jadi yang masih terhitung mentah. Tujuannya ialah mendorong hilirisasi mineral yang menciptakan nilai tambah di dalam negeri. (hns/khf)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT