Investor Tiongkok Siap Bangun Industri Besi Baja di Palu
Wali Kota Palu, Hidayat mengungkapkan, investor asal Tiongkok akan merealisasi investasi dengan nilai yang cukup besar untuk membangun in¬dustri besi baja di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu, Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat.
Hidayat menjelaskan, pemkot bersama investor asal Tiongkok itu telah bertemu dan membangun komunikasi terkait dengan rencana investasi tersebut.
“Pemerintah Kota Palu sangat merespon rencana investasi pengembangan industri besi baja di KEK Palu, olehnya dibutuhkan persiapan-persiapan yang mendasar termasuk administrasi untuk hal itu,” ujarnya.
Menurut Hidayat, investor asal Tiongkok tersebut dalam mengembangkan industri besi baja membu-tuhkan lahan KEK sekitar 150 hektare di Kecamatan Palu Utara dan Tawaeli.
“Investor tersebut juga membutuhkan lahan sekitar 30 sampai 100 hektare di bagian pesisir pantai Kelu-rahan Pantoloan untuk pengembangan dermaga milik pribadi dan tempat kegiatan lainnya penunjang in-dustri besi baja,” tuturnya.
Oleh karena itu, tambahnya, investor tersebut membu¬tuhkan pelayanan yang cepat dari Pemkot Palu untuk menyiapkan kelengkapan adminsitrasi lahan di lokasi KEK dan pesisir pantai Kelurahan Tawaeli.
Pembangunan Smelter Grade Alumina Rrefinary (SGAR) yang memproduksi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat memasuki tahap studi kelayakan alias feasibility study. Pembangunan smelter tersebut akan dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Aluminium (Inalum).
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengajukan tambahan kuota ekspor nikel kadar rendah atau di bawah 1,7% sebesar 3,7 juta ton wet metrix ton (WMT). Padahal, Antam baru saja mengantongi izin ekspor bijih nikel kadar rendah (ore) sebesar 2,7 juta WMT.
Perusahaan tambang timah terbesar kedua dunia, PT Timah, Tbk (TINS) membukukan laba bersih Rp 251,9699 miliar di tahun 2016. DIbanding tahun 2016, laba bersih perseroan naik 150% dimana laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 101,5 miliar.