Komisi VII Pertanyakan Keseriusan Freeport Bangun Smelter ke Chappy Hakim
JAKARTA - Komisi VII DPR RI memanggil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim untuk meminta kejelasan mengenai lanjutan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur.
Ketua rapat Komisi VII Syaikhul Islam Ali mengatakan, sebelum memulai rapat alangkah baiknya sebagai orang baru, Presiden Direktur Freeport Indonesia memperkenalkan diri dahulu. BERITA REKOMENDASI
"Presdir Freeport baru ya. Coba silakan memperkenalkan diri dulu Pak sebelum ini (rapat) dimulai," ujarnya di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Syaihul melanjutkan, Komisi VII hari ini mengundang Direktur Jenderal Mineral Batu Bara (Minerba), PT Freeport Indonesia dan PT Petrokimia Gresik, untuk mempertanyakan kelanjutan pembangunan smelter. Pasalnya, hingga saat ini belum ada pembangunan pabrik pengolahan dan permuniaan yang dilakukan di dalam negeri.
"Nah, saya minta penjelasan dari Freeport, Dirjen Minerba, dan Petrokimia menjelaskan ini, sudah sejauh mana pembangunanya," tandasnya.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.