News

Lima Bulan Lagi Perusahaan Tambang Tak Lagi Bisa Ekspor Konsentrat?

Lima Bulan Lagi Perusahaan Tambang Tak Lagi Bisa Ekspor Konsentrat?
Tanggal 12 Januari 2017 menjadi batas akhir perusahaan tambang untuk melakukan pengolahan dan pemurnian (smelting) produksinya.

Konsentrat yang belum diolah dan dimurnikan terancam tidak bisa diekspor. Hal itu telah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 1 tahun 2014.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menuturkan, jika mengacu pada ketentuan awal memang perusahaan tambang tak lagi bisa ekspor konsentrat setelah 12 Januari 2017.

"Ya bisa saja itu (tak bisa ekspor), kalau melihat (aturan) itu ya," ucap Bambang, di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Akan tetapi, lanjutnya, sebenarnya konsentrat yang sudah diolah saat ini sudah memiliki nilai tambah yang tinggi.

"Perlu diingat, konsentrat itu nilai tambahnya sudah 90 persen. Walaupun baru disebut pengolahan, tapi added value sudah tinggi," imbuhnya.

Sementara itu, ketika ditanyakan adakah kemungkinan pemerintah melakukan relaksasi aturan hilirisasi tambang lagi, Bambang enggan berspekulasi.

"Saya tidak bisa mengatakan itu. Karena itu menjadi keputusan bersama pemerintah," tegas Bambang.

Dia berharap, kebijakan ekspor mineral akan semakin jelas setelah selesainya revisi Undang-undang Nomor 4 tahun 2009. "Saya berharap semoga sebelum 2017, revisi Undang-undangnya selesai," pungkas Bambang.

Sumber : www.kompas.com

Latest News

Polemik Freeport Mereda Pengamat Jangan Ada Dusta di Antara KeduanyaPolemik Freeport Mereda, Pengamat: Jangan Ada Dusta di Antara Keduanya
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
Hijaukan Lahan Eks Tambang untuk Kurangi Ketergantungan Hijaukan Lahan Eks Tambang untuk Kurangi Ketergantungan
SEKITAR 60 ribu hektare la­han di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Kemenperin Siapkan SDM Industri SmelterKemenperin Siapkan SDM Industri Smelter
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT