Menteri Sudirman Analisis Akuisisi Medco terhadap Newmont
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan tengah mempelajari kewajiban divestasi saham bagi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk menyatakan divestasi saham tidak lagi diperlukan karena akuisisi Medco terhadap NNT merupakan bagian dari nasionalisasi.
"Masih dipelajari dulu. Nanti kami lihat semua persyaratannya dengan melihat regulasi. Tapi transaksi itu merupakan transaksi yang baik karena nasional masuk ke dalam industri yang memang seharusnya kita sudah lebih berperan," ucap Sudirman di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 20 Juli 2016.
Pada 30 Juni lalu, PT Medco Energi Internasional mengumumkan telah mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 82,2 persen atau senilai US$ 2,6 miliar. Dalam akuisisi ini, Medco tergabung dalam konsorsium bernama PT Amman Mineral International bersama AP Investment yang dibantu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia sebesar US$ 750 juta.
Pada 14 Juli lalu, Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Muhammad Lutfi menyatakan komitmennya membangun smelter (fasilitas pemurnian mineral) setelah mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara. "Soal pembangunan smelter sedang dalam tahap feasibility study untuk bisa menjalankan. Menurut hitungan kami, mungkin bisa segera dibangun awal 2018," ujar Lutfi.
Lutfi pun berharap, dengan akuisisi yang dilakukan Medco terhadap Newmont, pemerintah tidak lagi mewajibkan divestasi saham oleh Newmont karena Medco merupakan perusahaan milik warga negara Indonesia. "Ini kan dibeli sama orang Indonesia. Jadi ini adalah bagian dari indonesianisasi," tuturnya.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.