News

Relaksasi Ekspor Konsentrat 2017, KESDM Ngeles

Relaksasi Ekspor Konsentrat 2017, KESDM Ngeles
INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah akan membuka keran ekspor mineral olahan (konsentrat) guna membantu perusahaan tambang yang berproduksi namun kesulitan membangun pabrik smelter.

Rencana itu memang mengundang pro-kontra di lapangan. Pasalnya, tenggat waktu larangan ekspor konsentrat sejatinya mulai berlaku di 12 Januari 2017. Namun, pemerintah enggan menyebut rencana itu itu adalah kebijakan relaksasi ekspor konsentrat.

"Kami bukan merelaksasi (ekspor konsentrat). Ini insentif," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Bambang bilang, relaksasi dan insentif memiliki makna yang sama sekali berbeda. Jika tujuannya adalah relaksasi, maka kebijakan itu tidak memiliki batas dan persyaratan. Sementara pada kasus sekarang ini, pihaknya hanya ingin membantu perusahaan yang memang kesulitan membangun smelternya.

"Relaksasi terkesan tidak terbatas. Kalau ini kondisional, kami beri insentif dengan persyaratan dan batasan," ucap Bambang.

Bambang melanjutkan, insentif yang membuka keran ekspor konsentrat tersebut hanya berlaku pada sejumlah komoditas mineral saja. Pertimbangannya juga termasuk pada progres pembangunan smelter masing-masing komoditas.

"Kita lihat masing-masing komoditas, tingkat kemajuan seperti apa itu yang dipertimbangkan. Kemungkinan ada yang dpt insentif, tapi ada jg yang enggak dapat insentif. Komoditas tertentu diberi kesempatan, dan yang lain tidak," tuturnya. [ipe]

Latest News

Polemik Freeport Mereda Pengamat Jangan Ada Dusta di Antara KeduanyaPolemik Freeport Mereda, Pengamat: Jangan Ada Dusta di Antara Keduanya
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
Hijaukan Lahan Eks Tambang untuk Kurangi Ketergantungan Hijaukan Lahan Eks Tambang untuk Kurangi Ketergantungan
SEKITAR 60 ribu hektare la­han di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Kemenperin Siapkan SDM Industri SmelterKemenperin Siapkan SDM Industri Smelter
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT