Saat bos Freeport disentil bertele-tele bangun smelter
Merdeka.com - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat bersama Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim dan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot. Dalam rapat ini, anggota DPR menyentil Chappy Hakim yang dinilai bertele tele dalam membangun smelter. Liburan natal Pergi.com bagi2 diskon Rp 100,000
Chappy mengatakan, kesiapan Freeport membangun smelter sangat bergantung pada perpanjangan izin ekspor konsentrat yang akan berakhir pada 11 Januari 2017 mendatang. Padahal, izin ekspor tambang mentah ini telah diperpanjang pada 8 Agustus 2016 lalu.
Apabila pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM memberi perpanjangan, Chappy berjanji akan membangun smelter.
"Kepastian perpanjangan kontrak (ekspor konsentrat) yang berhubungan erat dengan ketersediaan dana untuk pembangunan smelter. itu gambaran besarnya," kata dia dalam rapat di Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).
Mendengar penjelasan Freeport, Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi langsung menyentil bos Freeport tersebut. Menurut Kurtubi, Freeport bertele-tele dalam hal pembangunan Smelter. Bahkan, Kurtubi menyebut ini hanya akal akalan Freeport agar mendapat izin perpanjangan ekspor konsentrat selama 6 bulan sekali.
"Freeport dari 2015 sampe 2017 tidak ada pembangunan smelter di Gresik. Ini akal akalan supaya izin ekspor dikeluarkan 6 bulan sekali," tuturnya.
Tidak hanya itu, Kurtubi juga menyentil Dirjen Minerba, Bambang Gatot yang disebut akan memberi izin perpanjangan ekspor konsentrat pada Januari mendatang. Menurutnya, bagaimana Freeport akan membangun smelter, sementara saat ini proses untuk sewa lahan belum berjalan.
"Dirjen minerba juga akan memperpanjang (izin ekspor konsentrat) Freeport. Progress untuk sewa lahan aja belum. Lahan ini masih dikuasai Gresik, belum beralih ke Freeport. Gimana mau ada kegiatan?," pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.