News Update Sudah Empat Perdagangan Berturut-turut Nikel Terkapar di Zona Merah
News

Sudah Empat Perdagangan Berturut-turut Nikel Terkapar di Zona Merah

Sudah Empat Perdagangan Berturut-turut Nikel Terkapar di Zona Merah
Bisnis.com, JAKARTA -- Nikel melanjutkan pelemahan dan terkapar di zona merah selama empat perdagangan berturut-turut di tengah meredanya kekhawatiran pasar terhadap tekanan pasokan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (21/10/2019), nikel di bursa LME terdepresiasi 0,8 persen menjadi US$16.100 per ton. Pada pertengahan perdagangan, nikel sempat menyentuh level US$16.050 per ton, level terendahnya sejak 29 Agustus 2019.


Sementara itu, pada perdagangan Selasa (22/10) hingga pukul 14.28 WIB, harga nikel melemah 0,06 persen menjadi US$16.077,5 per ton.

Mengutip riset China Futures, kekhawatiran pasar terhadap pasokan semakin mereda sehingga nikel mengalami penurunan dalam beberapa perdagangan terakhir.


“Bahkan, perdagangan nikel di China juga diredam karena para pedagang mengawasi tren harga yang terus terkoreksi,” tulis China Futures dalam risetnya seperti dilansir Bloomberg, Selasa (22/10).

Menambah sentimen negatif pada nikel, pertumbuhan ekonomi China tercatat melambat dan hanya mencapai level 6 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Melambatnya pertumbuhan konsumen logam terbesar di dunia tersebut telah membayangi prospek permintaan nikel.

Adapun stok nikel di gudang SHFE naik ke level tertinggi sejak 30 Agustus 2019, menjadi 23.993 ton pada perdagangan Jumat (18/10). Kendati demikian, persediaan nikel di bursa LME terus menurun dan mendekati level terendah sejak akhir 2011.

Oleh karena itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan pihaknya optimistis risiko kenaikan harga nikel global akan datang, baik dari sisi pasokan maupun permintaan. Dia memperkirakan inventaris nikel di bursa LME akan terus turun sehingga membantu nikel untuk melanjutkan laju bullish yang telah terjadi hampir sepanjang tahun berjalan 2019.

“Sementara itu, sinyal bagus dari kesepakatan perdagangan AS dan China akan menjadi risiko kenaikan harga dari sisi permintaan,” tulis Andy seperti dikutip dari publikasi risetnya, Selasa (22/10).

Seperti diketahui, nikel menjadi komoditas dengan kinerja penguatan terbaik sepanjang tahun berjalan 2019. Secara year-to-date (ytd), nikel telah bergerak 50,61 persen dibayangi sentimen tekanan pasokan.

Apalagi, ketika Indonesia yang merupakan salah satu produsen nikel terbesar dunia memajukan kebijakan larangan ekspor bijih nikel 2 tahun lebih awal dari rencana, yaitu mulai berlaku pada awal tahun depan.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT