Tak Hanya Inalum, Dua Investor Minat Bangun Smelter Nikel dan Besi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Tak hanya PT Inalum yang akan mendirikan smelter di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Desa Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Ada investor lain yang akan membangun smelter pula di desa berkarakteristik pesisir pantai tersebut.
Candra, Direktur PT Kayan Hidro Energi yang mengungkapkan rencananya berekspansi bisnis dengan mendirikan smelter untuk pemurnian nikel.
Adapula investor Tiongkok yang bermitra dengan PT Kayan Hidro Energi secara lisan menyatakan kesiapannya membangun smelter besi di Kalimantan Utara. “Kami berencana untuk membangun smelter juga, tetapi sampai produk finis. Harus keluar di pasaran dalam bentuk barang jadi. Jadi tidak setengah-setengah,” tuturnya dalam pertemuan antara Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie dan Komisaris PT Inalum, Chairman Harahap, Selasa (4/10/2016) di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara.
Kendati demikian, kesiapan investor lain membangun smelter di Kalimantan Utara belum ditindaklajuti dengan melakukan pembicaraan ke pemerintah dan pemerintah daerah secara khusus.
“Rencana (membangun smelter) sudah ada dari dulu. Tetapi lokasinya di Berau. Karena di Berau sulit, akhirnya kami fokuskan ke Tanah Kuning. Tanah Kuning kami rasa lebih siap,” tuturnya. (*)
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.