Direktur Jenderal Mineral dan Batubara: Revisi Harga Batu bara Mulut Tambang Selesai
JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan revisi Peraturan Menteri ESDM Nomor 9/2016 tentang Tata Cara Penyediaan dan Harga Batubara untuk akses Listrik telah selesai.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mengatakan peraturan ESDM revisi No.9 / 2016 telah selesai. Dia juga mengatakan, pada saat itu pemerintah akan menyebarluaskan peraturan.
Saat dikonfirmasi ketika Permen akan ditandatangani, Bambang hanya menegaskan bahwa Peraturan Menteri telah selesai. “Intinya selesai,” katanya.
Seperti diketahui, dalam peraturan ini, harga batu bara untuk pembangkit listrik mulut tambang menambahkan margin 15-25 persen dari perusahaan pertambangan biaya produksi yang dikeluarkan.
PLN menilai margin 15 persen terlalu besar di tengah penurunan harga batubara. Itu membuat PLN tidak efisien dalam melakukan produksi listrik.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.