JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Dugaan praktek pungitan liar (Pungli) oknum Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM itu lagu lama alias classik.
“Itu (pungli) bukan “barang” baru, itu sudah lama terjadi. Di semua sektor yang berbau investasi selalu ada mafianya, apalagi bisnis minerba yang menggiurkan,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/10/2016) menyusul keluhan para pengusaha smelter yang merasa di pungli oknum.
Ditambahkan Ferdinand, praktek-praktek kotor memang seolah dibiarkan, keseriusan pemerintah memberantasnya dipertanyakan.
“Sebenarnya cara mengurangi atau menghilangkan pungli itu mudah apabila pemerintah terapkan sistem perizinan online,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ditjen Minerba Kementerian ESDM, mendapat sorotan tajam dari kalangan pengusaha. Lembaga itu disinyalir marak pungli sejak dulu, dilakukan komplotan orang kuat.
“Coba kamu (wartawan) bayangkan, oknum pelaku pungli itu sudah “bermain” sejak empat kali pergantian Dirjen. Bayangin, orang ini kuat sekali, walau dirjennya berganti tapi dia tetap di situ, urusan izin dia, urusan surat-surat dan segala birokrasi sama dia juga,” kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), Jonatan Handoyo, kepada pers.
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.