Hilirisasi Mineral: Ini Proyeksi Jumlah Smelter Hingga Akhir Tahun
JAKARTA--Kementerian ESDM menargetkan tambahan empat fasilitas pemurnian mineral atau smelter sepanjang paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, hingga awal bulan ini, telah terbangun 23 smelter. Rinciannya enam smelter nikel, satu smelter bauksit, satu smelter mangan, 11 smelter zirkon, dua smelter kaolin, dan dua smelter zeolit.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan tambahan empat smelter tersebut rencananya dua untuk komoditi nikel, satu bauksit, serta satu smelter timbal dan seng.
"Data yang sudah masuk ke Ditjen Minerba memang sudah 23 smelter. Diharapkan sampai akhir tahun bisa jadi 27 smelter," katanya di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Sejak tahun lalu, smelter nikel mencetak perkembangan yang paling baik di antara semua jenis komoditas mineral. Tercatat ada lima smelter baru yang terbangun tahun lalu.
Meskipun begitu, jumlah smelter nikel yang terbangun tahun lalu itu masih jauh di bawah proyeksi yang mencapai 12 smelter nikel dengan total kapasitas bijih sebanyak 6,47 juta ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.