News Update Pemerintah Revisi Aturan, Saham Freeport Terjun 3,78 Persen
News

Pemerintah Revisi Aturan, Saham Freeport Terjun 3,78 Persen

Pemerintah Revisi Aturan, Saham Freeport Terjun 3,78 Persen
Jakarta, CNN Indonesia -- Investor Freeport McMoran Inc menyambut negatif Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 Atas Perubahan Keempat PP Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Pasalnya, harga saham induk PT Freeport Indonesia tersebut amblas 3,78 persen dari US$15,87 ke US$15,27 per lembar pada perdagangan Kamis (12/1) di bursa New York, AS.

Di dalam peraturan tersebut, sebenarnya pemerintah masih memperbolehkan pelaksanaan ekspor mineral, tetapi asalkan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan IUP Khusus (IUPK) berkomitmen untuk membangun proses pemurnian mineral (smelter).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut, pelaksanaan ekspor mineral merujuk pada pasal 112 ayat 5 di dalam peraturan tersebut, di mana ketentuan terkait diturunkan terhadap Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2017. Permen tersebut menyebutkan, ekspor mineral boleh dilakukan pemegang IUP dan IUPK dalam jangka lima tahun sampai smelter selesai dibangun.

Nantinya, pembangunan smelter akan dipantau oleh pihak yang ditunjuk pemerintah dan akan mengevaluasi tingkat kemajuan (progress) smelter dalam jangka waktu enam bulan sekali.

"IUP atau IUPK harus menunjukkan itikad bangun smelter dan pemurnian, ini akan dimonitor oleh pihak yang ditunjuk pemerintah mengawasi tahap-tahap pembangunan. Kalau tidak ada progress, ya setop izin ekspornya," ujar Jonan, Kamis (12/1).

Sementara, PT Freeport Indonesia mengaku telah menggelontorkan dana US$212,9 juta hingga November 2016 untuk membangun fasilitas pemurnian bahan galian tambang (smelter) di lahan milik PT Petrokimia Gresik. Realisasi ini baru mencapai 9,6 persen dari total komitmen investasi smelter perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut sebesar US$2,2 miliar.

Direktur Freeport Indonesia Clementino Lamury mengatakan, angka ini sudah diverifikasi oleh lembaga audit Ernst and Young (E&Y). Ia merinci, sebagian besar dana tersebut, atau US$115 juta digunakan sebagai dana jaminan.

Sementara itu, sisa penggunaan dana lainnya adalah untuk menyelesaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebesar US$50 juta, penyerahan deposito jaminan sebesar US$20 juta, dan kontrak Front End Engineering Design (FEED) sebesar US$10,5 juta. Di samping itu, Freeport juga mengaku telah menyelesaikan pembayaran sewa lahan sebesar US$1,5 juta.

Meski sudah keluar uang banyak, namun Freeport mengakui belum ada pembangunan fisik yang terjadi di lahan tersebut. Sampai saat ini, lanjut Clementino, kesiapan lahan menjadi momok utama dalam melanjutkan proyek itu.

"Jadi memang realisasi lapangan belum terlihat, karena memang di dua lahan yang sedang kami siapkan belum merupakan tanah yang ready. Jadi perlu ada persiapan lahan, perlu direklamasi dan tanahnya walaupun direklamasi perlu ada soil improvement atau perbaikan penguatan lahan," ujar Clementino di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (7/12/2016). (gir)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT