Perusahaan Tambang BUMN Didorong Masuki Industri Hilir
Kementerian BUMN ( Badan Usaha Milik Negara) menginginkan perusahaan tambang pelat merah masuk ke dalam industri penunjang operasi pertambangan (Downstream operation) alias hilirisasi. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan tambang bisa bertahan disaat harga komoditas turun drastis.
"Downstream operation (hilirisasi)merupakan nilai dari value chain tambang, jauh lebih besar dari nilai downstream itu lebih besar, tutur Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunaidi Sadikin,di Jakarta, Rabu (27/7). Meski demikian , ia mengakui bahwa untuk masuk ke industri penunjang operasi pertambangan (downstream) membutuhkan ongkos yang tidak kecil.
Menurutnya, dengan ikut masuk ke industri downstream tersebut, sekaligus bertujuan untuk bisa menghitung potensi kekayaan dari seluruh tambang yang ada. Hal ini tentu dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam menjadi pemain global ke depannya.
Kalau perusahaan ini sudah benar-benar tergabung dalam satu holding, mestinya bisa segera masuk ke hilir karena ini akan berpengaruh juga terhadap kinerja perusahaan. (mt/rm)
Polemik Freeport Indonesia dengan pemerintah kini sudah mereda. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya CEO Freeport McMoran Richard Adkerson yang bertemu Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk mencabut rencana gugatan arbitrase dari Freeport.
SEKITAR 60 ribu hektare lahan di Provinsi Bangka Belitung sudah sangat kritis dan lebih dari 150 ribu hektare kritis akibat aktivitas pertambangan timah.
Pemerintah tengah memfokuskan pengembangan industri berbasis smelter khususnya berbasis bijih nikel dan stainless steel di kawasan Indonesia Timur. Salah satu fokus pengembangan adalah Kawasan Industri Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP), berlokasi di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.