News Update Soal Ekspor Freeport, Kemendag Tunggu Rekomendasi Jonan
News

Soal Ekspor Freeport, Kemendag Tunggu Rekomendasi Jonan

Soal Ekspor Freeport, Kemendag Tunggu Rekomendasi Jonan
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan belum mendapat angka rekomendasi ekspor konsentrat mineral dan batu bara (minerba) PT Freeport Indonesia yang akan berakhir pada 11 Januari mendatang.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward mengungkapkan, Kemendag masih menunggu angka rekomendasi tersebut dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Belum, kami masih tunggu dari ESDM. Sampai hari ini, kami masih terus komunikasi dengan ESDM, kami tunggu dari mereka," kata Dody kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/1).

Dody menerangkan, pemerintah melalui Kementerian ESDM setidaknya masih memiliki waktu sekitar satu minggu untuk mengeluarkan rekomendasi ekspor konsentrat tersebut.

"Sekarang masih tanggal 4, kami tunggu dulu, masih ada waktu satu minggu sebelum 11 Januari kan," imbuh Dody.

Untuk diketahui, sejak 2014 pemerintah memberikan izin ekspor konsentrat minerba bagi perusahaan yang sudah membangun smelter di dalam negeri.

Namun, pembangunan smelter di dalam negeri belum juga signifikan sehingga pemerintah berencana memperpanjang izin ekspor konsentrat sebagai insentif pembangunan smelter.

Oleh karenanya, pemerintah perlu melakukan revisi terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba.

Terhadap PP tersebut, pemerintah akan mengubah ketentuan pengajuan permohonan perpanjangan kontrak perusahaan tambang yang sebelumnya dapat diajukan dua tahun sebelum kontrak habis menjadi lima tahun sebelum masa kontrak habis.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan izin ekspor konsentrat bila perusahaan bersedia mengubah statusnya dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Bersamaan dengan belum rampung revisi PP tersebut, izin ekspor minerba Freeport belum juga menemukan jawaban. Sebab harus menunggu revisi PP tersebut selesai dan mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo. (gir)

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT