a a a a a
logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Member

PT Meratus Jaya Iron & Steel

PT Meratus Jaya Iron & Steel
PT Krakatau Steel (Persero) atau KS, sebuah BUMN dan merupakan perusahaan baja terbesar di Indonesia, kemudian melaksanakan penelitian dan kajian untuk pengembangan industri besi baja di Kalimantan Selatan. Kajian meliputi aspek teknologi, ketersediaan dan pasokan bahan baku, ketersediaan infastruktur dan utilitas, aspek kelayakan ekonomis, serta aspek dampak sosial ekonomis masyarakat lokal. Kajian menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
• Sebagian besar bijih besi yang terdapat di Kalimantan Selatan termasuk dalam jenis laterit.
• Teknologi yang sesuai untuk mengolah bijih besi tersebut adalah teknologi rotary kiln.
• Lokasi yang paling sesuai untuk mendirikan pabrik adalah di KAPET Batulicin.
• Infrastruktur dan utilitas pendukung industri besi baja belum tersedia.
• Masyarakat lokal sangat mendukung kehadiran industri besi baja di daerahnya.
KS menyadari bahwa kompetensinya adalah dalam industri manufaktur besi dan baja, namun dalam pengembangan industri besi baja di Kalimantan Selatan ini diperlukan kompetensi lain yaitu pertambangan. Akhirnya KS bermitra dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), BUMN yang kompetensi utamanya dalam bidang industri pertambangan. Kedua perusahaan besar ini kemudian membentuk perusahaan patungan yang diberi nama PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS) untuk mewujudkan rencana pengembangan industri besi baja di Kalimantan Selatan.
Proyek industri besi dan baja, Kalimantan Ironmaking Project, dibangun oleh MJIS di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Pabrik yang dibangun dalam proyek ini adalah merupakan pabrik besi baja yang pertama kali menggunakan bijih besi jenis laterit yang banyak dijumpai di Kalimantan. Pabrik dibangun di KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) di atas lahan seluas lebih kurang 117 Ha yang awalnya merupakan aset Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kemudian dijadikan modal penyertaan ke dalam ekuitas perseroan MJIS.
Pembangunan Proyek Kalimantan dilaksanakan bertahap diimulai dengan pembangunan pabrik ironmaking (pengolahan bijih besi) yang menggunakan teknologi reduksi langsung (Direct Reduced Iron) Rotary Kiln berkapasitas terpasang 315.000 ton per tahun.