logo
Short Landscape Advertisement Short industri pengolahan
News

Relaksasi Ekspor Mineral, Saham Antam Bisa Melambung ke Rp1.175

JAKARTA - Peraturan relaksasi ekspor mineral dari Indonesia membuka peluang lebar bagi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Dengan adanya relaksasi ekspor, ANTM dapat mengekspor kurang lebih 1,7 juta ton bijih nikel yang merupakan 70% dari kapasitas pabrik feronickel di Halmahera Timur (diperkirakan selesai 2019).

Menurut Analis NH Korindo Securities Bima Setiaji, ekspor tersebut diperkirakan akan menyumbang pendapatan ANTM di 2017. "Dibantu dengan permintaan global yang relatif membaik sehingga membuat harga komoditas mineral semakin meningkat," terangnya ketika dihubungi Okezone.

Bima optimistis, ada perbaikan dan peningkatan harga kembali di 2017 terutama untuk Nikel. Terlebih, setelah Pemerintah Filipina dan Tanzania mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bijih mentah nikel.

Akibatnya, permintaan nikel terindikasi melebihi penawaran, sehingga berpotensi membuat harga nikel semakin melambung. "Hal ini pertama kalinya terjadi dalam lima tahun terakhir," tambah Bima.

Bima melanjutkan, sentimen positif ini akan mendorong kinerja saham ANTM. Meskipun saat ini laju saham ANTM masih berada di kisaran level Rp730-Rp730. Bima memprediksi kenaikan saham ANTM di level Rp1.175.
Tweet
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Sulawesi Mining Investment
Member PT Huadi Nikel Alloy
Member PT Gebe Industri Nikel
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Monokem Surya
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara
Member PT Eunindo Usaha Mandiri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT Century Metal indo
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Indoferro
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Batutua Tembaga Raya
Member PT Smelting