logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan

PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
Jakarta: PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kebutuhan listrik Antam sebesar 75 MW itu akan dipenuhi selama 30 tahun ke depan.

"Kami menyiapkan kapasitas lebih besar, yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat, 11 Februari 2022.

Rencananya, pasokan listrik ini akan terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 51 MW. Kedua, setelahnya PLN selama 12 bulan akan menyelesaikan pasokan listrik sebesar 60 MW untuk keperluan listrik sepenuhnya pabrik feronikel.

"Kapasitas 111 MW ini dedicated untuk mendukung kebutuhan Antam hingga jangka panjang," ujar Darmawan.

PLN akan mendatangkan dua mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dual fuel system dari wilayah Sumatra Selatan sebesar 51 MW dan Jambi sebesar 60 MW untuk dibawa ke Halmahera Timur, sehingga bisa mengoptimalkan pasokan listrik untuk smelter Antam.

Ada beberapa daerah yang saat ini kelebihan pasokan listrik, sehingga pembangkit itu underutilize dan bisa digunakan untuk smelter feronikel milik Antam di Halmahera Timur.

"Kita semua tahu pembangunan smelter ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional. Tentunya multiplier effect sangat banyak dari dorongan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan pengembangan wilayah," terang Darmawan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Direktur Utama Antam Nicolas Kanter menjelaskan, smelter feronikel ini merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. Dengan dukungan listrik PLN, smelter yang sudah selesai dibangun ini akan segera beroperasi penuh.

"Dengan adanya sinergi bersama PLN, smelter ini akan beroperasi pada 2022 ini," kata Nico.

(Des)