Pemerintah masih belum memastikan apakah akan membeli saham PT Freeport Indonesia yang ditawarkan (divestasi) sebanyak 10,64% senilai USD1,7 miliar. Harga saham divestasi tersebut dianggap terlalu mahal.
Pemerintah akan menyerahkan 9,36% saham PT Freeport Indonesia, anak usaha Freeport McMoRan Inc, perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang dikuasainya ke holding badan usaha milik negara (BUMN) tambang. Langkah tersebut dinilai akan memperkuat portofolio aset induk usaha perusahaan-perusahaan tambang milik negara tersebut.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, Australia memiliki minat yang tinggi untuk berinvestasi pada sektor mineral dan batu bara (minerba) di Indonesia.
Nasib proyek pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) dipastikan tidak memiliki masa depan. Meskipun, Chappy Hakim baru saja disetujui oleh President and Chief Executive Officer Freeport McMoran Richard C Adkerson untuk menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia (PTFI)
PT Freeport Indonesia menunjuk Chappy Hakim sebagai Presiden Direktur menggantikan Maroef Sjamsoeddin yang mengundurkan diri pada Januari 2016 lalu. Namun tugas baru Chappy sebagai orang nomor 1 di Freeport dinilai tidak akan mudah.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menawarkan masing-masing sekitar 60-70% saham pada proyek smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Sejumlah investor dari Tiongkok, Jepang, dan Kanada dikabarkan berminat membeli saham tersebut dan menjadi mitra strategis perseroan.
Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membidik target produksi dan ekspansi pada 2017 masih konservatif lantaran harga tambang nikel diproyeksi belum pulih tahun depan.