logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Antam Bakal Jadi Pemegang Saham Mayoritas PT ANH

Antam Bakal Jadi Pemegang Saham Mayoritas PT ANH
IMQ, Jakarta — PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membeli seluruh saham yang dimiliki oleh entitas anak perusahaan, PT International Mineral Capital (IMC) pada PT Antam Nitera Haltim (ANH) yang mewakili 25% dari yang dikeluarkan oleh ANH.

Berdasar keterbukaan informasi Antam pada Senin (15/10), transaksi pembelian tersebut dengan opsi peningkatan kepemilikan perseroan hingga 51% saham pada ANH.

Sebelumnya, struktur kepemilikan saham ANH adalah IMC sebesar 25% dan Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd (OENI) berbadan hukum Singapura menguasai 75% dari jumlah keseluruhan saham yang dikeluarkan oleh ANH.

Manajemen menyatakan, pembelian keseluruhan saham tersebut untuk menindaklanjuti rencana penandatanganan amanded and restated investment head of agreement proyek pengembangan pabrik nickel pig iron (NNPI) berbasis teknologi blast furnace dan pengembangan industri stainless steel di Halmahera Timur.

Nilai transaksi pembelian saham ini ditaksir sekitar Rp27 miliar. Transaksi dilakukan untuk mendukung aktivitas strategi pengembangan bisnis hilirisasi perseroan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan dan sumber daya mineral yang dimiliki perseroan, khususnya untuk komoditas nikel.

Transaksi tersebut dikategorikan dalam transaksi material karena perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan IMC dari sisi kepemilikan saham yang terdiri dari 99,21% saham pengendalian langsung, serta sisanya 0,79% dimiliki oleh PT Indonesia Coal Resources.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, proyek pengembangan pabrik NPI blast furnace ini merupakan salah satu milestone penting dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang dikelola oleh perusahaan.

Proyek NPI blast furnace memiliki total kapasitas produksi mencapai 320.000 ton NPI (TNPI) atau setara dengan 30.000 ton nikel (TNi) yang terdiri dari 8 line dengan total investasi sekitar US$320 juta. Dua line pertama diharapkan dapat memulai produksi pada kuartal IV 2020, dan secara keseluruhan ditargetkan beroperasi 2023.

"Proyek NPI blast furnace akan menambah portfolio kelolaan smelter Antam selain pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara berkapasitas 27.000-30.000 TNi serta Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi," tutur Arie.