logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Bertemu Jonan Buat Saham Freeport-McMoran Melonjak

Metrotvnews.com, Jakarta: Saham Freeport-McMoran, perusahaan tembaga terbesar di dunia, melonjak pada perdagangan pagi di New York. Hal ini disebabkan karena harga tembaga yang lebih tinggi dan berita tentang diskusi dengan Pemerintah Indonesia mengenai izin yang mengimbangi perbaikan pedoman penjualan.

Saham tersebut naik sebanyak 12,5 persen ke level tertinggi selama lima bulan yakni USD14,58 setelah CEO Freeprot-Mc Moran Richard Sdkerson mengatakan bahwa dia optimis mencapai kesepakatan dengan Indonesia mengenai kontrak untuk operasi di Indonesia dan menjalankan tambang tembaga di Grasberg.

"Kami sekarang mendekati tahap di mana kedua belah pihak telah menyatakan tujuan resolusi jangka panjang," kata Richard, kepada analis dan investor seperti dilansir Financial Times, Rabu 26 Juli 2017.

"Saya yakin kita melihat tujuan itu lebih jelas diidentifikasikan oleh level senior pemerintah saat ini dibandinkan kita melihat di masa lalu," imbuh dia.

Freeport telah terlibat dalam perselisihan sengit dengan pemerintah di Jakarta mengenai kontrak mengoperasikan Grasberg, tambang tembaga terbesar kedua di dunia. Indonesia ingin merusak kesepakatan yang ada dan beralih ke izin penambangan khusus dan juga melakukan divestasi saham mayoritas ke perusahaan lokalnya kepada investor domestik.

Freeport mengatakan tidak akan memenuhi persyaratan itu kecuali jika mendapat jaminan hukum dan fiskal seperti yang tertera pada kesepakatan yang ada. Karena sebuah kontrak yang berlangsung selama beberapa dekade.

Perselisihan tersebut mengancam rencana perluasan Grasber yang senilai milaran dolar Amerika Serikat, yang terletak di salah satu daerah terpencil di Indonesia.

Adkerson Akan Datang ke Indononesia

Adkerson mengatakan kepada analis dan investor bahwa Freeport akan memulai diskusi langsung dengan beberapa menteri terkait di Jakarta dengan maksud memiliki kesepakatan pada akhir tahun. Pihaknya akan membicarakan tujuan bersama guna memperluas hak operasi dan memberikan jaminan kepada Freeport mengenai persyaratan fiskal.

"Termasuk hukum yang akan memberi kepercayaan kepada kami untuk berinvestasi dalam proyek-proyek bawah tanah besar yang kami rencanakan. Dan kami bersikap responsif terhadap tujuan pemerintah Indonesia tentang dibestasi dan pembangunan smelter," lanjut dia.

"Kami pindah ke tahap selanjutnya. Kami memiliki rasa optimisme yang sama bahwa kita bisa menemukan sebuah kesepakatan," pungkas dia.

Seperti diketahui, minggu ini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sedang melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Di sana ia bertemu dengan beberapa CEO perusahaan migas yang mengelola operator blok migas di Indonesia dan bertemu dengan CEO Freeport.

Dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM, kunjungan kerja ke negeri Paman Sam tersebut untuk mendorong peningkatan investasi di Indonesia.