logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Harga Aluminium London "Rebound" Pasca Anjlok 2,8 Persen

Ipotnews - Harga aluminium London menguat, Selasa, rebound dari kejatuhan 2,8 persen di sesi sebelumnya, dengan investor mengalihkan fokus mereka ke stok, perundingan perdagangan AS-China dan pertemuan Federal Reserve.


Penurunan Senin terjadi setelah Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap produsen Rusia, Rusal, sementara London Metal Exchange (LME) mengatakan akan melanjutkan menerima semua logam Rusal ke dalam gudangnya.


"Pasar yang sudah mendapatkan pasokan cukup banyak seharusnya saat ini dipasok lebih besar lagi," kata Commerzbank dalam sebuah catatan. "Karena itu kami melihat sedikit ruang untuk kenaikan harga aluminium, terutama mengingat ada pula risiko terkait permintaan."


Ketersediaan aluminium kemungkinan lebih banyak lagi dalam waktu dekat karena Rusal telah mengangkut stok dari smelter Siberia ke pelabuhan Rusia, sehingga dapat dikirim dengan cepat begitu sanksi dicabut, tutur Commerzbank.
Harga aluminium untuk kontrak pengiriman tiga bulan di LME naik 0,4 persen menjadi USD1.874 per ton pada pukul 14.05 WIB, demikian laporan Reuters, di Beijing, Selasa (29/1).


Sementara itu, kontrak aluminium untuk pengiriman Maret yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) ditutup menyusut satu persen menjadi 13.410 yuan (USD1.989,35) setelah menembus level terendah satu pekan di posisi 13.385 yuan.


Logam dasar lainnya, harga tembaga London naik 0,3 persen menjadi USD6.017 per ton, sedangkan tembaga ShFE ditutup turun 0,1 persen menjadi 47.580 yuan. Seng adalah pemain terburuk di kompleks LME, melemah 0,6 persen menjadi USD2.665 per ton. (ef)