logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Inalum Bangun Klaster Industri Alumunium di Kaltara

Inalum Bangun Klaster Industri Alumunium di Kaltara
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Inalum (Persero) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meneken nota kesepakatan proyek Pembangunan Klaster Industri Aluminium di provinsi tersebut.

Penandatanganan kesepakatan itu dihadiri Direktur Pelaksana PT Inalum Oggy A. Kosasih dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. Diketahui, Kaltara memiliki potensi sumber daya air melimpah yang potensial bagi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Di sisi lain, PT Inalum membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk melakukan ekspansi pengembangan Klaster Industri Aluminium.


"Inalum mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang sudah bersinergi mendukung rencana ekspansi pabrik peleburan aluminium dan industri hilirnya. Dengan potensi di Kaltara, kami optimistis dapat menambah kapasitas sampai 1,5 juta ton," ujar Direktur Pelaksana PT Inalum Oggy A. Kosasih, dalam rilisnya, Rabu (17/7).

Lihat juga: Smelter Freeport Ditargetkan Cuma 3,28 Persen per Agustus

Dia menuturkan bertambahnya kapasitas aluminium smelter secara langsung dapat memenuhi kebutuhan domestik sebagai substitusi impor yang berdampak pada penghematan devisa.

"Kami berharap investasi ini akan mendorong pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan perputaran ekonomi yang positif yang berujung pada kemakmuran Kalimantan Utara," ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.

Dalam nota kesepakatan tersebut, Kalimantan Utara akan menyediakan izin sekaligus sarana dan prasarana pendukung operasional yang diperlukan. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan kebutuhan infrastruktur vital seperti listrik dan pelabuhan.

"Kami juga akan mengusahakan pembangunan fasilitas yang diperlukan untuk pembangunan proyek Klaster Industri Aluminium ini terutama ketersediaan listrik, lahan, dan pelabuhan. Oleh karena itu, kami akan membuka networking dan keran investasi di Kalimantan Utara untuk proyek ini," ujar Irianto. (asa)