logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Incar dana Rp500 miliar, PTPP bakal jual tiga proyek infrastruktur ini

Incar dana Rp500 miliar, PTPP bakal jual tiga proyek infrastruktur ini
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) berencana menjual sebagian kepemilikan tiga proyek infrastruktur pada tahun ini. Ketiga proyek tersebut, yakni proyek Tol Pandaan-Malang, Tol Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menjelaskan pihaknya akan melepas 15 persen kepemilikan Tol Kualanamu-Tebing Tinggi, 35 persen Tol Pandaan-Malang, dan 25 persen kepemilikan pada Pelabuhan Kuala Tanjung. Dari divestasi tersebut, pihanya menargetkan dapat mengantongi dana sebesar Rp400-500 miliar.

"Hasil divestasi untuk menambah pendanaan investasi ke depan," ujar Agus di Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Agus menjelaskan pihaknya juga menutuskan untuk membagikan dividen tahun ini sebesar 20 persen dari laba bersih tahun lalu atau mencapai sekitar Rp300 miliar. Pemberian dividen telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (30/4) dan akan dilakukan pada akhir Mei 2019.

Menurut Agus, perusahaan sengaja memutuskan rasio dividen sebesar 20 persen guna memberikan cadangan lebih untuk kas perusahaan. Dengan demikian PTPP bisa menggunakan sisa laba bersih guna membangun proyek infrastruktur.

"Rasio dividen ini memberikan ruang fleksibilitas keuangan bagi PTPP untuk mendanai modal kerja hingga pelaksanaan investasi investasi sekaligus memperkuat struktur modal," paparnya.

Dalam hal ini, PTPP mencadangkan laba bersihnya sebesar Rp1,2 triliun untuk penguatan ekuitas perusahaan. Pada akhir tahun lalu, total ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp16,31 triliun .

"Penguatan ekuitas merupakan bagian dari strategi pengembangan korporasi jangka panjang perusahaan melalui penguatan posisi keuangan," jelas Agus.

Sementara sepanjang tahun ini perusahaan menargetkan dapat meraup kontrak baru sebesar Rp50 triliun. Namun, khusus semester I diharapkan bisa membukukan Rp20 triliun. "Biasanya memang kalau semester I biasanya dapat 40 persen," ucap Agus.

Pada kuartal I 2019, perusahaan mendapatkan kontrak baru sebesar Rp9,5 triliun. Angka itu diakui melambat karena faktor pesta demokrasi berupa pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).

Beberapa proyek yang diraih dalam tiga bulan pertama tahun ini, antara lain Depo Kereta Api Makassar, Kereta Api Makassar Pare-Pare, pesantren di Yogyakarta, Swissbell Hotel, dan smelter.



Dalam kesempatan yang sama, Direktur PTPP Abdul Haris Tatang menjelaskan perusahaan juga sedang mengincar proyek di luar negeri, seperti Filipina dan Malaysia. Sejauh ini ia sudah mendapatkan proyek di Vietnam.

"Yang sudah dapat di Vietnam Rp500 miliar, yang lain masih tender," kata Tatang.

Untuk di Malaysia, perusahaan sedang tender untuk proyek pelabuhan dengan nilai Rp1 triliun-Rp2 triliun. Ia menyebut tak memiliki target pasti dalam meraup proyek di luar negeri. "Karena kami harus hati-hati, tidak ada target. Kajian kami masih di ASEAN," pungkas Tatang.