logo
Short Landscape Advertisement Short ~blog/2022/2/1/pak prihadi
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
News

Lepas Ekspor Smelter Grade Alumina, Jokowi: Kita Harapkan Semua Bahan Mentah Kita Olah Sendiri di Tanah Air

Lepas Ekspor Smelter Grade Alumina, Jokowi: Kita Harapkan Semua Bahan Mentah Kita Olah Sendiri di Tanah Air
ZONABANTEN.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia.

Acara pelepasan tersebut dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa 25 Januari 2022.

Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Baca Juga: Polisi Diminta Dewan Adat Dayak Daerah Perbatasan Menangkap Edy Mulyadi

Dalam acara tersebut, Jokowi mengapresiasi perusahaan yang telah berani melakukan hilirisasi industri bahan mineral dan tambang.

“Saya terima kasih ada perusahaan-perusahaan seberani ini membangun dengan investasi tentu saja dengan risiko-risiko yang ada. Kita harapkan semua bahan mentah kita olah sendiri di Tanah Air,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi industri dengan mulai menghentikan ekspor bahan mentah.

“Ini harganya harga bahan mentah. Seperti tadi disampaikan oleh Pak Airlangga Hartarto, harusnya bisa 15 kali lipat, hanya dijual 30 tadi. Padahal kalau menjadi barang jadi bisa 700. Ini enggak bisa diterus-teruskan,” lanjutnya.

Presiden juga mendorong agar perusahaan-perusahaan dapat melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menceritakan kunjungannya ke Kabupaten Muara Enim dalam rangka peletakan batu pertama proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME).

“Tadi kembali ke DME, dimetil eter, kita punya bahan baku banyak sekali, gede sekali, kita malah impor elpiji Rp80-an triliun setiap tahun. Terlalu nyaman kita ini, terlalu enak kita ini,” tambahnya.

Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan hilirisasi industri tersebut.

Menurut Jokowi, hilirisasi industri juga akan memberikan banyak keuntungan bagi negara seperti pajak baik pribadi maupun perusahaan hingga pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Kota Tangerang Kembali Laksanakan Pembelajaran Jarak Jauh

“Yang paling penting membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, bisa 7 ribu, kemarin di Konawe 27 ribu, di Morowali 45 ribu, ini yang dibutuhkan rakyat,” imbuhnya.

Presiden pun kembali menegaskan bahwa pemerintah akan tetap menghentikan ekspor minerba dalam bentuk bahan mentah meskipun kebijakan tersebut mendapatkan protes dari berbagai negara melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Dengan risiko apapun satu persatu akan saya stop. Nikel ore stop ini kita digugat oleh WTO, silakan gugat. Nanti stop bauksit, stop, mesti ada yang gugat lagi silakan gugat enggak apa-apa kita hadapi,” tandasnya.

Mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Kepulauan Riau, Presiden Jokowi menyerahkan bantuan tunai bagi para pedagang di Taman Batu 10 Kawasan Pasar Bintan Center, Kota Tanjung Pinang.

Presiden memberikan bantuan sebesar Rp1,2 juta per orang yang dapat digunakan untuk menambah modal para pedagang yang terdampak pandemi Covid-19.

Eva, salah satu pedagang mainan anak mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal tersebut.

“Alhamdulillah senang banget, ini mau bikin meja dulu, kemarin besinya sudah dimodalin sendiri, ini mau bikin meja tambah usaha modalnya lagi. Senang sekali, baru kali ini mendapat bantuan selama Covid-19 ini,” ujar Eva.

Ia juga mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan yang pertama kali diterima selama pandemi Covid-19.

Senada dengan Eva, Royadi penjual pisang molen juga mengaku sangat terbantu dengan bantuan modal yang diberikan Presiden.

“Sama sekali tidak nyangka, ini keberuntungan seumur hidup lah istilahnya. Untuk tambahan modal ya alhamdulillah walaupun berapa aja dikasihnya,” ucap Royadi.

Ia pun tidak menyangka bisa bertemu dan berbicara langsung dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.



Setelah penyerahan bantuan, Presiden bersama rombongan langsung menuju Jakarta melalui Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Kota Tanjung Pinang dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Turut mendampingi Presiden dalam penyerahan bantuan tunai Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Wali Kota Tanjung Pinang Rahma, dan Wakil Wali Kota Tanjung Pinang Endang Abdullah.***